Senin, 27 April 2020

Kromatografi lapis tipis dan kolom


JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1











  
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Selasa, 21 April 2020

PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1











  
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Selasa, 14 April 2020

Jurnal Reaksi-reaksi Alkohol dan Fenol

JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1











  
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Senin, 16 Maret 2020

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK- PERC.5 Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton

JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1











  
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Selasa, 10 Maret 2020

laporan praktikum kimia organik 1- reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon


 LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I




DISUSUN OLEH :
ULUL AZMI
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Selasa, 03 Maret 2020

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1- REAKSI-REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1











  
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Senin, 02 Maret 2020

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1- PEMURNIAN ZAT PADAT

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I











DISUSUN OLEH :
ULUL AZMI
(NIM : A1C118068)


DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Senin, 24 Februari 2020

Jurnal Praktikum Kimia Organik 1- Pemurnian Zat Padat


JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1











  
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Selasa, 18 Februari 2020

Laporan Praktikum Kimia Organik 1- Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I












DISUSUN OLEH :
ULUL AZMI
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Senin, 10 Februari 2020

Jurnal 2 Kalibrasi Termometer Dan Penentuan Titik Leleh

JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK 1








DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI  
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si 




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

Selasa, 04 Februari 2020

Laporan Percobaan 1 Analisa unsur-unsur organik dan penentuan kelas kelarutannya

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I








DISUSUN OLEH :
ULUL AZMI
(NIM : A1C118068)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

VII. Data Pengamatan                    
7.1 Analisa Unsur
7.1.1  Karbon dan Hidrogen

No.
Langkah Kerja
Hasil pengamatan
1.
CuO kering 1 gram dipanaskan
Tidak terjadi perubahan apapun dan terlihat kering
2.
Dihomogenkan dengan gula
CuO bercampur dengan gula dan meleleh
3.
Dipindahkan kedalalm tabung reaksi pyrex yang dilengkapi sumbat dan pipa pengalir gas, gas mengalir dipipa pengalir gas dan masuk kedalam tabung yang berisi 10 ml Ca(OH)2 dan dipanaskan kembali serta amati yang terjadi
Timbul gas dan uap

7.1.2 Halogen
      a) Tes Beilstein

No.
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1.
Dipanaskan kawat tembaga
Kawat tembaga menghasilkan warna nyala api menjadi kemerah-merahan
2.
Didinginkan, lalu ditetesi kawat tembaga dengan dua tetes n-hexana dan dipijarkan kembali
Kawat tersebut memperlihatkan warna nyala jingga

     b) tes CaO

No.
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1.
Dipanaskan kulit telur sebagai pengganti CaO sampai suhu
Tidak ada perubahan  pada perlakuan ini
2.
Ketika masih panas tambahkan dua tetes
n-hexana
Sebagian kulit telur yang terkena tetesan terlihat seperti hangus dan mengeluarkan bau hangus
3.
Setelah dingin didihkan kembali dengan air suling, lalu dituangkan kedalam gelas kimia dan dicampurkan HNO3 encer
§  Latutan menjadi jernih
§  Banyak gelembung disekitas kulit telur


7.1.3 Metode Leburan dengan Natrium
a) Belerang

No.
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1.
Diasamkan 3 ml larutan L (putih telur) dengan HCl pekat, didihkan dan tutup tabung reaksi dengan kertas saring yang sudah dibasahi Pb asetat 10%
§  Timbul gelembung gas
§  Mengeluarkan bau yang tidak sedap
§  Terbentuk gumpalan berwarna putih (putih telur menggumpal)
2.
Ditambagkan 1-2 teres larutan Na-nitroprosida
Terbentuknya endapan berwarna putih kecoklatan, ini menunjukkan adanya unsur S (belerang)

b) Nitrogen

No.
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1.
3 ml larutan L ditambahkan 5 tetes larutan FeSO4. Ditambahkan 1 tets larutan FeCl2. Ditambahkan 5 tetes KF 10%. Kemudian, ditambahkan 1-2 ml larutan NaOH 10%, lalu didihkan. Diasamkan dengan asam sulfat encer
Larutan yang awalnya berwarna hitam berubah menjadi kuning bening dan terjadinya endapan yang berwarna biru berlin.      Halogen

      c) Halogen

No.
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1.
Diasamkan 3 ml larutan L dengan HNO3 encer
Warna larutan berwarna putih keruh
2.
Didihkan hati-hati untuk 5-10 menit
§  Larutan berubah menjadi warna kuning
§  Timbul banyak gas yang meletup-letup
§  Timbul bau tidak sedap beberapa waktu
3.
Ditambahkan 5 ml larutan AgNO3 encer (5-10%) dan didihkan
Terbetuk endapan berwarna hitam kecoklatan

7.2 Penentuan Kelas Kelarutan
7.2.1 Gula

No.
Jenis pelarut
Hasil pengamatan
1.
Kelarutan dalam air
Larutan jernih, berarti gula larut dalam air(+)
2.
Kelarutan dalam eter
Larutan jernih, berarti gula larut dalam pelarut eter(+)
3.
Kelarutan dalam NaOH 5%
Larutan jernih, berarti gula larut dalam pelarut NaOH 5%
4.
Kelarutan dalam NaHCO 5%
Larutan jernih, berarti gula larut dalam pelarut NaHCO 5%
5.
Kelarutan dalam HCl
LarutAn jernih, berarti gula larut dalam pelarut HCl
6.
Kelarutan dalam H2SO4 pekat
Larutan jernih, berart.i gula larut dalam pelarut HSO4,
7.
Kelarutan dalam H3POpekat


7.2.2 Garam

No.
Jenis pelarut
Hasil pengamatan
1.
Kelarutan dalam air
Larutan jernih, berarti garam larut dalam air(+)
2.
Kelarutan dalam eter
Larutan jernih, tetapi garam tidak larut dalam eter(+)
3.
Kelarutan dalam NaOH 5%
Keruh, berarti garam tidak larut dalam NaOH 5%(-)
4.
Kelarutan dalam NaHCO 5%
Tidak ada gas CO2 berarti garam tidak larut dalam NaHCO 5%(-)
5.
Kelarutan dalam HCl
Larutan jernih, berarti garam larut dalam HCl(+)
6.
Kelarutan dalam H2SO4 pekat
Keruh, berarti garam tidak larut dalam H2SO4(-)
7.
Kelarutan dalam H3POpekat
Jernih tapi timbul endapan(+)

7.2.3 Tepung

No.
Jenis pelarut
Hasil pengamatan
1.
Kelarutan dalam air
Keruh, berarti tepung tidak larut dalam air(-)
2.
Kelarutan dalam eter
Keruh, berarti tepung tidak larut dalam eter(-)
3.
Kelarutan dalam NaOH 5%
Keruh, berarti tepung tidak larut dalam NaOH 5%
4.
Kelarutan dalam NaHCO 5%
Tidak ada gas CO2 berarti tepung tidak larut dalam NaHCO 5%
5.
Kelarutan dalam HCl
Larutan jernih, berarti tepung larut dalam HCl(+)
6.
Kelarutan dalam H2SO4 pekat
Warna berubah menjadi jingga berarti tepung larut dalam H2SO4 pekat(+)
7.
Kelarutan dalam H3POpekat
Jernih tapi timbul endapan(+)

7.2.4 Minyak

No.
Jenis pelarut
Hasil pengamatan
1.
Kelarutan dalam air
Keruh, berarti minyak tidak larut dalam air(-)
2.
Kelarutan dalam eter
Larutan jernih, berarti minyak larut dalam eter(+)
3.
Kelarutan dalam NaOH 5%
Keruh, berarti minyak tidak larut dalam NaOH 5%(-)
4.
Kelarutan dalam NaHCO 5%
Tidak ada gas CO2 berarti minyak tidak larut dalam NaHCO 5%(-)
5.
Kelarutan dalam HCl
Larutan jernih, berarti minyak larut dalam HCl(+)
6.
Kelarutan dalam H2SO4 pekat
Larutan jernih, berarti minyak larut dalam H2SO4 pekat(+)
7.
Kelarutan dalam H3POpekat
Larutan jernih, berarti minyak larut dalam H3PO4 pekat(+)

7.2.5 Putih telur

No.
Jenis pelarut
Hasil pengamatan
1.
Kelarutan dalam air
Keruh, berarti putih telur tidak larut dalam air(-)
2.
Kelarutan dalam eter
Larutan jernih, berarti putih telur larut dalam eter(+)
3.
Kelarutan dalam NaOH 5%
Keruh, berarti putih telur tidak larut dalam NaOH 5%(-)
4.
Kelarutan dalam NaHCO 5%
Ada gas CO2 berarti putih telur larut dalam NaHCO 5%(+)
5.
Kelarutan dalam HCl
Larutan jernih, berarti putih telur larut dalam HCl(+)
6.
Kelarutan dalam H2SO4 pekat
Warna berubah menjadi merah hatit dan erasa panas berarti putih telur(+)
7.
Kelarutan dalam H3POpekat
Larutan jernih, berarti putih telur larut dalam H3PO4 pekat(+)



VIII. Pembahasan
            Pada praktikan kali ini, bertujuan untuk menganalisis suatu senyawa organik secara kualitatif. Senyawa organic yaitu senyawa yang memiliki unsur penyusun uatamanya adalah karbon, hydrogen dan oksigen. Dengan kita mengetahu tentang cara-cara mengidentifikasi kandungan unsur penyususn senyawa organic dan penentuan kelas kelarutannya, tentu juga kita dapat mengetahui dan menemukan peran penting unsur tersebut didalam suatu senyawa organik(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/)
8.1 Analisa Unsur
8.1.1 Karbon dan Hidrogen
        Pada percobaan ini, kami melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja yaitu kami menempatkan 1-2 gram CuO kering dalam cawan porselin,dan kemudian kami keringkan beberapa saat diatas pemanas Bunsen, setelah itu kami menghomogenkan 0,1 gr gula kedalam cawan porselin yang berisi CuO, kemudian masukkan CuO yang bercampur dengan gula kedalam tabung reaksi pyrex. Kemudian kami menyusun tabung pengalir gas sehingga gas yang mengalir bisa masuk ke dalam tabung yang berisi 10 ml larutan Ca(OH)2 kemudian di panaskan,berdasarkan percobaan yang kami amati pada saat pemanasan terdapat uap air dan gelembung-gelembung gas pada tabung reaksi,sehingga pada percobaan ini kami menyimpulkan bahwa terdapat karbon dan hidrogen pada percobaan ini.
8.1.2        Halogen
Pada percobaan ini kami melakukan dengan menggunakan 2 tes, yaitu:
a) Tes beilstein
Pada percobaan ini kami melakukan tes beilstein dimana kawat tembaga kami panaskan sehingga kawat tersebut berwarna kemerah-merahan dan tidak memberikan nyala lain,setelah itu kami dinginkan dan setelah itu kami meneteskan 2 tetes n-hexane dan kemudian dipijarkan kembali. Setelah kami mengamati kami mendapatkan hasil dari percobaan ini yaitu kawat tersebut memberikan warna nyala yang berwarna jingga.
b) Tes CaO
Pada tes yang kedua ini yaitu tes CaO kami melakukan percoaan diamana bahan yang akan kami gunakan yaitu CaO tidak ada dikarenakan keterbatasan bahan percobaan sehingga kami menggantinya dengan cangkang telur sebagai pengganti bahan tersebut, yang pertama kami lakukan adalah memanaskan cangkang telur didalam tabung reaksi besar sampai suhu tinggi dan disini kami tidak menemukan perubahan pada cangkang telur tersebut, pada saat cangkang telur tersebut masih panas tambahkan 2 tets n-hexane dan kami mendapatkan hasil yaitu sebagian dari cangkang tersebut menjadi terlihat hangus dan setelah kami dinginkan, didihkan cangkang tersebut dengan menggunakan air suling, lalu tuangkan kedalam gelas kimia dan dihomogenkan dengan larutan HNO3 encer kedalam gelas kimia tersebut dan larutan tersebut menjadi jernih dan tampak banyak gelembung yang muncul disekitar cangkang telur.
8.1.2 Metode Leburan dengan Natrium
a)    Belerang
Pada percobaan ini pertama-tama kami mengasamkan 3 ml larutan L (putih telur) dengan HCl pekat. Lalu kemudian didihkan larutan tersebut dan tutup tabung reaksi dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan larutan Pb-asetat 10% dimana kami mendapatkan hasil yaitu adanya gelembung-gelembung gas ditabung reaksi tersebut, dan mengeluarkan bau yang tidak sedap dan membentuk endapan putih. Selanjutnya, tambahkan 1-2 tetes larutan Na-nitroprosida sehingga terjadi endapan berwarna putih kecoklatan, nah dengan terbentuknya endapan ini menunjukkan bahwa adalanya unsur S (sulfur/belerang).
b)   Nitrogen
Pada mercobaan ini kami melakukan yaitu dengan masukkan kedalam tabung reaksi 3 ml larutan L tambahkan 5 tetes  larutan FeSO4 diteteskan 1 tetes larutan FeCl3 dan 5 tetes larutan KF 10% lalu tambahkan  1-2 ml larutan NaOH 10% dari percobaan tersebut kami mendapatkan hasil warna larutan yang menjadi kehitaman lalu berubah menjadi kuning bening lalu diasamkan dengan H2SO4 encer dan menghasilkan endapan berwarna biru berlin
c)    Halogen
 Pada analisis unsur halogen yang pertama kami lakukan adalah mengasamkan 3 ml larutan L dengan HNO3 encer,dan menyebabkan warna larutan berwarna putih keruh setelah itu kami mendidihkan dengan hati-hati selama 5-10 menit, dan didapat larutan berubah menjadi warna kuning dan timbul banyak gas yang meletup-letup pada tabung reaksi tersebut, dan menimbulkan bau yang tidak sedap beberapa waktu, lalu menghilang. Selanjutnya, tambahkan 5 ml larutan AgNO3 encer (5-10%) dan dididihkan kembali dan terbentuklah endapan berwarna hitam kecoklatan, endapan yang terbentuk cukup banyak ini membuktikan bahwa pada percobaan yang kami lakukan terdapat unsur halogen.

8.2      Penentuan Kelas Kelarutan
Pada percobaan ini kami menggunakan 3 senyawa padat dan 2 senyawa cair,diantaranya adalah gula, garam,tepung, minyak dan putih telur kami melakukan uji kelarutan  terhadap  air,eter,NaOH 5%, NaHCO3 5% , HCl, H2SO4 pekat dan H3PO4 pekat. Sebagai berikut
8.2.1 Gula
       Pada zat terlarut yang pertama yaitu gula. Masukkan gula kedalam air, menghasilkan larutan jernih, yang berarti gula larut dalam air (+), gula dimasukkan kedalam eter  hasil pengamatannya sama seperti air larutan tampak jernih, berarti gula juga larut dalam eter (+), berikutnya gula dimasukkan kedalam NaOH 5% sama seperti yang sebelumnya larutan tersebut menjadi jernih, berarti gula larut dalam NaOH 5% (+) juga,selanjutnya dimasukkan ke dalam NaHCO3 5% hasilnya timbul gas CO2 berarti larut dalam NaHCO3 5% (+),lalu gula dimasukkan kedalam HCl hasil yang didapat larutan jernih, berarti gula larut dalam HCl (+), selanjutnya dimasukkan ke dalam H2SO4 Pekat hasilnya larutan tetap sama yaitu jernih dan terasa panas pada bagian tabungnya saat dipegang berarti larut dalam H2SO4 Pekat (+),kemudian pengjujian pelarut yang terakhir yaitu gula dimasukkan kedalam H3PO4 pekat berarti larutan jernih, menandakan gula larut dalam H3PO4 pekat (+)
8.2.2 Garam
Pada zat telarut yang kedua yaitu garam,yang dimasukkan kedalam air hasil dari perlakuan ini adalah larutan terlihat jernih, berarti garam larut dalam air (+), lalu garam dimasukkan kedalam eter hasilnya larutan jernih, berarti garam larut dalam eter(+), berikutnya garam dimasukkan kedalam NaOH 5% hasilnya larutan keruh,yang berarti garam tidak larut dalam NaOH 5%(-), berikutnya dimasukkan ke dalam NaHCO3 5%  hasilnya tidak ada gas CO2 berarti garam tidak larut dalam NaHCO3 5%(-), garam dimasukkan kedalam HCl hasilnya larutan jernih, berarti garam larut dalam HCl(+), garam dimasukkan kedalam H2SO4 Pekat hasilnya  larutan menjadi keruh, berarti garam tidak larut dalam H2SO4 Pekat (-),kemudian yang terakhir garam dimasukkan kedalam H3PO4 pekat hasil dari perlakuan ini ialah jernih tapi timbul endapan berarti(+)
8.2.3 Tepung
Pada zat terlarut yang selanjutnya yaitu tepung yang dimasukkan kedalam air yang hasil pengamatannya yaitu larutan yang menjadi keruh, berarti tepung tidak larut dalam air(-), kemudian tepung dimasukkan kedalam  eter hasilnya larutan menjadi keruh, berarti tepung tidak larut dalam eter(-), lalu berikutnya tepung dimasukkan kedalam NaOH 5% dari perlakuan ini hasilnya keruh, berarti tepung tidak larut dalam NaOH 5%(-),kemudian tepung dimasukkan kedalam NaHCO3 5% hasilnya tidak ada gas CO2 berarti tepung tidak larut dalam NaHCO3 5% (-), selanjutnya dimasukkan kedalam HCl hasilnya larutan jernih, berarti tepung larut dalam HCl (+),kemudian dimasukkan tepung kedalam H2SO4 Pekat hasil yang didapatkan warna larutan berubah menjadi jingga berarti tepung larut dalam H2SO4 Pekat(+), kemudian yang terakhir tepung dimasukkan kedalam H3PO4 pekat hasilnya larutan menjadi jernih tapi timbul endapan berarti(+).
8.2.4 Minyak
Pada zat terlarut yang selanjutnya kami menggunakan zat cair yaitu minyak yang dimasukkan kedalam air yang memberikan  hasil larutan menjadi keruh, berarti minyak tidak larut dalam air(-), kemudian minyak dimasukkan kedalam eter larutan menjadi jernih, berarti minyak larut dalam eter(+), minyak dimasukkan kedalam NaOH 5% hasil pengamatannya larutan keruh, berarti minyak tidak larut dalam  NaOH 5%  (-), selanjutnya minyak dimasukkan kedalam NaHCO3 5% hasilnya tidak ada gas CO2 berarti minyak tidak larut dalam NaHCO3 5% (-), kemudian dimasukkan kedalam HCl hasil perlakuan ini larutan menjadi jernih, berarti minyak larut dalam HCl(+), selanjutnya minyak dimasukkan kedalam H2SO4 Pekat  hasilnya larutan berwarna jingga, berarti minyak larut dalam H2SO4(+), minyak dimasukkan kedalam H3PO4 pekat hasil pengamatannya larutan jernih, berarti minyak larut dalam H3PO4 Pekat(+)
8.2.5 Putih telur
Pada zat terlarut yang terakhir yaitu putih telur, putih telur dimasukkan kedalam air hasil pengamatannya adalah larutan keruh, nah berarti putih telur tidak larut dalam air(-), putih telur dimasukkan kedalam eter hasilnya larutan menjadi jernih, berarti putih telur larut dalam eter(+), kemudian putih telur dimasukkan kedalam NaOH 5% hasilnya larutan keruh, berarti putih telur tidak larut dalam NaOH 5%(-), kemudian putih telur dimasukkan kedalam NaHCO3 5%(-) hasilnya ada timbul gas CO2 berarti putih telur larut dalam NaHCO3 5% (+),  lalu putih telur dimasukkan kedalam HCl hasilnya larutan jernih, berarti putih telur larut dalam HCl(+), selanjutnya dimasukkan kedalam H2SO4 Pekat  hasilnya warna berubah menjadi merah hati dan terasa panas yang berarti putih telur(+), yang terakhir putih telur dimasukkan kedalam H3PO4 hasil dari perlakuan ini adalah larutan jernih, berarti putih telur larut dalam H3PO4pekat(+)
IX. Manfaat Praktikum
            Setelah melakukan praktikum, kita diharapkan dapat mengetahui cara mengidentifikasi dan menganalisis suatu senyawa organic yang memiliki komponen utama yaitu karbon,oksigen dan hydrogen.
X. Pertanyaan Pasca
  1. Bagaimana persamaan reaksi pada hasil pengamatan pada karbon dan hydrogen. Jelaskan?
  2. Apakah fungsi pendidihan seusai  3 ml larutan L di asamkan dengan larutan HNO3 encer pada analisa halogen ?
  3. Seperti yang dilakukan dalam percobaan untuk menentukan kelas kelarutan dalam air dimana digunakan minyak sebagai sampel percobaan,nah pada saat kita mencampurkan bahan tersebut, ternyata air dan minyak tidak dapat tercampur melainkan terlihat pemisahan antara air dan minyak. Mengapa hal tersebut dapat terjadi!!jelaskan?

XI. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. )  Analisa kualitatif ialah suatu analisis kimia yang bertujuan untuk menyelidiki unsur-unsur yang terdapat dalam suatu unsur senyawa yang memiliki tujuan untuk analisa.
2. )  Sifat yang tergolong dalam senyawa organik adalah dapat terbakar, cepat meguap, dapat meleleh, dan lambat bereaksi.
3. )  Senyawa organik dapat larut dalam pelarut polar dan non polar. Kelarutan senyawa organic tergantung pada kemampuan senyawa organik dalam membentuk ikatan hidrogen dengan keelektronegatifannya sehingga dapat larut dalam senyawa polar.

XII. Daftar Pustaka

         Cokrosarjiwanto.1997.kimia analitik kualitatif. Yogyakarta: UNY press

         Seminar.1992.kimia dasar prinsip dan terapan modern. Jakarta: Erlangga

         Svehla, G.1985.analisis kualitatif makro dan semi mikro. Jakarta: PT.kalma media pustaka
Syamsurizal.2019.analisis kualitatif senyawa organik. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/ dikunjungi 02 februari 2020

XIII. Lampiran
         Lampiran video:

https://youtu.be/OJCJh4KA4AY
        

         Lampiran foto:

Bahan yang digunakan dalam praktikum
Hasil Analisa Unsur Halogen
Hasil Analisa Unsur Halogen menggunakan Tes CaO
Hasil Kelarutan Gula dalam Air
Hasil Analisa Unsur Halogen menggunakan Tes Beilstein





 

Kromatografi lapis tipis dan kolom

JURNAL PRAKTIKUM  KIMIA ORGANIK 1     DISUSUN OLEH: ULUL AZMI   (NIM : A1C118068) DOSEN PENGAMPU: ...