JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK 1
DISUSUN OLEH:
ULUL AZMI
(NIM : A1C118068)
DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Percobaan 4
Percobaan 4
I.
JUDUL :
Reaksi-reaksi Senyawa Hidrokarbon
II.
HARI/TANGGAL :
Rabu, 04 Februari 2020
III. TUJUAN : Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik
jenuh dan tak jenuh dan aromatic
2. Jenis reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongan
senyawa hidrokarbon
3. Cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa
hidrokarbon
IV. LANDASAN TEORI
Pada dasarnya hidrokarbon mempunyai pengertian tersendiri
yaitu sebagai senyawa organik yang mengandung
unsur karbon dan hidrogen. Jika ditinjau dari strukturnya, Terdapat beberapa
pembagian dalam senyawa hidrokarbon. Untuk yang pertama yaitu hidrokarbon
alifatik (Alkana: hanya mengandung ikatan tunggal, Alkena & alkuna:
mengandung ikatan rangkap dua dan tiga atau disebut tak jenuh) dan hidrokarbon
aromatik yang dianggap sebagai senyawa lingkar yang strukturnya berkaitan
dengan benzena yang mengandung enam elektron pi, di dalam suatu lingkar yang
beratom enam (Tim Kimia Organik I, 2016).
Hidrokarbon mempunyai rantai karbon dan hidrogen
yang saling berikatan.contohnya seperti metana dengan rumus kimianya CH4,
dimana metana terdiri dari satu atom karbon, dan empat atom hidrogen. Pada
hidrokarbon, alkana merupakan hidrokarbon yang paling sederhana dari senyawa
hidrokarbon (Wilbraham,1992).
Pembagian hidrokarbon berdasarkan jenis-jenis ikatan
karbon yang ada di dalamnya terbagi menjadi dua, yaitu hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Hidrokarbon jenuh merupakan
hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal(satu). Sedangkan hidrokarbon tak jenuh
adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan
rangkap, baik itu rangkap dua ataupun rangkap tiga. Karbon-karbon ini juga bisa
berbentuk rantai dan bisa juga berbentuk cicin, hidrokarbon biasanya untuk
ikatan tunggal itu terdiri dari struktur rantai lurus saja untuk alkana. Hal tersebut menandakan
bahwa tiap atom karbonnya hanya mengikat maksimal dua atom karbon lainnya
(Fesenden, 1997).
Hidrokarbon memiliki sifak fisik yang sangat
tergantung pada sifat kepolarannya umumnya hidrokarbon tidak dapat larut pada
pelarut yang bersifat polar,misalnya etanol dan air. Namun, hidrokarbon dapat
larut pada pelarut yang bersifat non polar, seperti karbon teteraklorida atau
diklorometana, hal tersebut dikarenakan hidrokarbon merupakan senyawa yang
bersifat non polar sehingga senyawa hidrokarbon tidak dapat larut didalam
pelarut polar. Hidrokarbon dapat dilihat berdasarkan macam-macam karbon yang
ada dikandungannya. apabila karbon pada hidrokarbon mempunyai satu ikatan yaitu
rangkap tunggal umunya dinamakan hidrokarbon jenuh, dan bila dua atau tiga
karbon pada hirdokarbon mempunyai ikatan rangkap dua atau lebih dinamakan
dengan hidrokarbon tidak jenuh (fesenden,1999).
Senyawa-senyawa hidrokarbon umumnya terdiri dari
atom karbon dan hidrogen yang terbagi menjadi alkana, alkena dan alkuna.
Masing-masingnya memiliki kebermanfaata dalam kehidupan sehari-hari.
Senyawa-senyawa hidrokarbon bisa mengalami reaksi-reaksi pembakaran yang secara sempurna maupun secara
tidak sempurna. Biasanya reaksi pembakaran dilakukan untuk bahan bakar yang
biasa digunakan untuk kendaraan tansportasi. Kita dapat melakukan suatu percobaan
untuk mengamati apakah reaksi tersebut dapat berjalan sempurna ataupun tidak
sempurna, kemudia diamati dan diteliti melalui tampilan fisik atau sifat
kimianya (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/)
V. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini yaitu :
5.1 Alat
·
Tabung Reaksi
·
Gelas Piala
·
Gelas Kimia
·
Lemari Asam
·
Tabung Reaksi
Besar
·
Buret
·
Batu Didih
5.2 Bahan
·
Kertas Lakmus
·
n-hexana
·
Benzena
·
Brom/CCl4
·
Potongan Besi
·
Aquades
·
Kalium
Permanganat
·
Asam Nitrat
Pekat
·
Es batu
·
Senyawa X
VI. PRODUR KERJA
6.1 Brom dalam Tetraklorida
a) Ke dalam tabung
reaksi yang masing-masing berisi 1 ml alkana, tambahkan 10-15 tetes brom/CCl4.
Setelah diguncangkan, tempatkan tabung yang satu dalam tempat yang gelap
(lemari) dan tabung yang lain disinari matahari atau lampu pijar selama
beberapa menit. Bandingkan kedua tabung. Tiup masing-masing mulut tabung untuk
mengenal hidrogen bromida yang akan menimbulkan asap bila ada hidroge bromida.
Hidrogen bromida dapat pula diuji dengan cara memegang sehelai kertas lakmus
yang lembab pada mulut masing-masing tabung reaksi.
b) Ke dalam suatu
tabung reaksi yang berisi 1 ml sikloheksena (alkena) tambahkan 10-15 tetes
brom/CCl4. Goncangkan tabung dan amati hasilnya. Uji bagi kemungkinan adanya
pengeluaran hidrogen bromida.
c) Ke dalam suatu
tabung reaksi berisi 1 ml benzena tambahkan 1 ml brom dalam karbon
tetraklorida. Setelah digoncangkan amatilah hasilnya.
6.2 Brom
Tempatkan 1 ml benzena
ke dalam suatu tabung reaksi. Ke dalam tabung reaksi yang lain tambahkan
beberapa potongan besi kemudisn 1 ml benzena, gunakan benzena ini untuk
menurunkan masing-masing potongan besi yang menempel pada dinding tabung.
Kepada masing-masing tabung, tambahkan tiga tetes brom (dari suatu buret di
dalam lemari asam). Tempatkan masing-masing tabung di dalam gelas piala yang
berisi air panas (50°C) selama 15 menit. Amati warna masing-masing tabung.
Apakah ada atau tidak untuk hidrogen bromida dibebaskan dan catat hasil-hasilnya.
6.3 Larutan Kalium
Ke dalam dua tabung
reaksi masing-masing berisi 1 ml kalium permanganat (0,5%). Tambahkan 5 tetes
alkana ke tabung yang lain. Goyangkan
masing-masing tabung dengan baik selama 1-2 menit dan catat hasilnya. Ke dalam
tabung reaksi ketiga yang berisi 1 ml benzena, tambahkan 2 ml larutan kalium
permanganat dan gincangkan dengan baik serta amati hasilnya.
6.4 Asam Sulfat Pekat
Tempatkan masing-masing
2 ml asam sulfat pekat ke dalam dua tabung reaksi. Kepada tabung yang satu
tambahkan 10 tets alkana, dan kepada tabung yang lain tambahkan pula 10 tetes
sikloheksana. Goncangkan masing-masing tabung dengan baik dan catat hasilnya.
Awas hindarkan agar asam tidak mengenai kulit atau baju. Buang isi
masing-masing tabung ke dalam suatu gelas kimia yang berisi air sedikitnya 50
ml.
6.5 Asam Nitrat
Kerjakanlah percobaan
berikut ini dalam lemari asam. Campurkan 0,5 ml benzena dan 4 ml asam
nitrat pekat di dalam satu tabung reaksi
yang besar. Tambahkan sampai menghasilkan suatu larutan yang homogen.
Perhatikan betul agar pendidhan berlangsung perlahan-lahan, jika tidak demikian
benzena akan mendidih ke luar mulut tabung dan
terbakar. Tuangkan larutan ke dalam suatu gelas piala yang berisi 5-10
gram es. Catatlah bau dari cairan yang memisah dan bandingkan dengan bau
daripada nitrobenzena yang terdapat di lemari.
6.6 Bahan Tak Dikenal
Minta kepada asisten
senyawa yang tidak dikenal dan tentukanlah apakah senyawa tersebut senyawa tak
jenuh, jenuh atau aromatik.
Untuk
lebih lanjut silahkan klik video dibawah ini :
pertanyaan :
1.
pada video di
atas,apakah harus menggunakan heksana dan apakah heksana dapat digantikan oleh
zat lain?
2.
Dapatkah Anda
menunjukkan dalam senyawa apa saja Bromin dapat larut di dalamnya ?
3.
Dalam video tersebut,
bagaimana kita mengetahui bahwa campuran pada tabung reaksi terdapat hidrogen
bromida?
Saya Fitrianty (A1C118032) akan menjawab pertanyaan nomor 2, menurut video yang saya tonton bromin dapat larut dalam senyawa alkana.
BalasHapusSekian, terimakasih
Saya lisna wiranti dengan nim A1C118001 akan mencoba menjawab soal nomor 1 bahwa heksana dapat digantikan dengan senyawa lain asalkan cocok atau sesuai dengan senyawa apa yang ingin di reaksikan yang termasuk dalam senyawa hidrokarbon. Terimakasih.
BalasHapusassalamualaikum wr, wb.
BalasHapushallo ulul, saya dwi kartini nim 058, akan mencoba menjawab pertanyaan ulul nomer 3, diketahui keberadaan hidrogen bromida dengan melihat uap yang ditimbulkan. terimakasih